BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita Terbaru · 28 Sep 2017 16:10 WIB ·

Dokter Indonesia Jadi Narasumber Termuda Dalam Forum Ilmiah di Cambridge


 Dokter Indonesia Jadi Narasumber Termuda Dalam Forum Ilmiah di Cambridge Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Prestasi yang cukup membanggakan kembali diraih oleh pemuda Indonesia dikancah global. Seorang dokter asal Indonesia, dr. Teddy Apriawan Sp.BS (35 thn) dinobatkan menjadi pembicara termuda dari Asia dalam pertemuan ilmiah Global Health Research Group on Neurotrauma yang dilakanakan di University of Cambridge Inggris (27/09/17). Peserta Pertemuan ilmiah ini adalah pakar-pakar senior bedah saraf dari berbagai negara.

Dalam Pertemuan ilmiah ini dokter anggota Surabaya Neurscience institute ini menyampaikan materi tentang Decompressive Craniectomy Patiens. Universitas Cambridge sendiri merupakan salah satu universitas paling bergengsi di dunia dan menjadi rujukan penelitian kedokteran tingkat internasional.

Teddy juga menjadi wakil Indonesia dalam Forum International Consensus on the Role of Decompressive in the Management of Traumatic Brain Injury yang dilaksanakan setelah pertemuan ilmiah Global Health Research Group on Neurotrauma.

Teddy menjelaskan, munculnya Cedera Otak Traumatik (traumatic brain injury) disebabkan oleh benda asing yang menusuk kedalam tengkorak atau benda tumpul yang menghantam tengkorak, sehingga tengkorak retak dan ada pecahan tulang yang mengarah ke otak. Kejadian ini bisa disebabkan kecelakaan, terjatuh, pukulan dan sebagainya.

Ditambahkan olehnya tanda-tanda cedera trauma otak bisa langsung timbul setelah cedera terjadi. Namun bisa juga muncul setelah beberapa waktu berikutnya; “Ada juga kasus di mana gejala baru timbul beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah pasien mengalami cedera” ujar anggota Surabaya Neuroscience Institute (SNei) ini.

Dalam kesempatan terpisah, ketika dimintai tanggapan terkait dengan peran dr. Teddy dalam event internasional di Unversitas Cambridge, dr. M Dwikoryanto, Sp. BS dari RS Darmo Surabaya menyatakan; “Ini sangat penting bagi dunia kesehatan di tanah air khususnya bedah saraf. Hal ini dikarenakan kematian dan potensi cacat yang disebabkan oleh cedera otak traumatik sangat tinggi,” ujar Dwikoryanto memaparkan penelitian yang diterbitkan WHO, dimana saat ini lebih dari 5 juta orang meninggal setiap tahunnya atau 14.000 orang setiap harinya akibat cedera khususnya cedera otak traumatik.

Kebanyakan cedera otak traumatik terjadi di negara berkembang seperti Indonesia disebabkan karena kecelakaan lalu lintas, kecelakan kerja, serta insiden tertentu lainnya.

“Harus dipahami oleh masyarakat, Gejala cedera otak traumatik itu diantaranya sakit kepala tidak kunjung hilang , sering muntah atau mual, gelisah, salah satu pupil mata lebih besar dari pupil lainnya serta kehilangan kesadaran. Dalam kondisi seperti ini penderita harus segera mendapatkan penanganan medis”, pungkas Dwikoryanto.

Selain aktif di perkumpulan Surabaya Neuorscience Institut, Teddy juga mengabdi di almamaternya sebagai Staf Pengajar di Prodi Bedah Saraf FK Unair. Perangainya yang santun dan kalem serta murah senyum menjadikan beliau dikenal luas dikalangan pasien dan mahasiswa.

Sebelumnya Teddy bersama tim juga melakukan inovasi dalam sistem layanan rujukan pasien melalui aplikasi Telemedicine yang di implementasikan di Rumah Sakit Universitas Airlanggga (RSUA). Aplikasi yang berjalan di sistem operasi android ini memudahkan proses pertukaran data rekam medik pasien dari Fasilitas Kesehatan perujuk ke RSUA. (eas)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PKB Usung KH. Maulana Ahmad Hasan Jadi Calon Bupati Kabupaten Banyumas 2024

25 April 2024 - 02:50 WIB

Eka Widyani: Politik Berbasis Kinerja Masih Teori, Money Politic Lebih Kuat

24 April 2024 - 13:48 WIB

Hujan Lebat dan Angin Kencang Robohkan Lantai 3 Rumah Autis, Siswa Diliburkan

20 April 2024 - 14:39 WIB

Terpilih Lagi, Evi Mafriningsianti Komitmen Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Di Dapil 1

19 April 2024 - 06:16 WIB

Jelang Idul Fitri Anis Byarwati Bagikan Paket Sembako dan Bingkisan Lebaran Untuk Masyarakat Jakarta Timur

18 April 2024 - 12:20 WIB

Diyanto Bangga Jadi Peserta JKN

17 April 2024 - 16:28 WIB

Trending di Berita Terbaru